Antara Islam* dan Bisnis: Sebuah Kesamaan Pola Pikir

* : sebenarnya Islam disini mungkin bisa diganti dengan agama secara umum. Namun karena saya tidak mengetahui ajaran agama lain secara pasti, jadi saya menggunakan agama Islam saja sebagai contoh karena itu yang saya ketahui secara pasti


Semasa saya kuliah, ada sebuah kalimat yang sering dikatakan oleh dosen-dosen saya. Kalimat tersebut adalah “Proyek yang dilakukan dalam divisi IT haruslah mendukung tujuan dari perusahaan. Tidak ada artinya jika proyek yang dilakukan dalam divisi IT justru tidak mendukung tujuan peruahaan secanggih apapun teknologi yang digunakan”. Sebenarnya setelah dipikir-pikir, kalimat ini sebenarnya tidak hanya berlaku untuk proyek pada divisi IT, namun juga pada divisi lain. Tidak peduli kamu berada dalam divisi apa, apakah Marketing, HRD, Operation, R&D, apapun proyek yang kamu kerjakan harus mendukung tujuan dari perusahaan.

Continue reading Antara Islam* dan Bisnis: Sebuah Kesamaan Pola Pikir

Short Escape to The Capital: Layang-Layang and National Museum

About two weeks ago, i made a trip to the capital city of Indonesia, Jakarta. Yes, you read it right, i made a trip to Jakarta. People were always asking me, “Why did you go to Jakarta? Jakarta is not the place to take a break after having your job done. Jakarta is super-crowded,  full of jams, you won’t find anything worth enjoying here”.
Continue reading Short Escape to The Capital: Layang-Layang and National Museum

This 30 Seconds GMail Setting Will Literally Save Your Life. Believe Me

There are 3 things in this world that once it’s out, we can’t take it back. The first is an arrow that has left the bow, the second is a missed chance, and the third is spoken words. Well, that’s not all, there is one more thing: an email that has been sent. At least that’s what I used to believe.

Based on my personal experience, there were times in my life – maybe in yours too – when I stared at my computer hoping that I can undo the email I just sent. And I am so grateful I don’t face it again.

Before I continue, I would like to make a deal.

I want you to promise that if at the end of this article you feel that this article is very helpful, I want you to share it with your friends who you think will benefit from reading this article. Sounds good, right? It’s a win-win deal. You get the benefit, your friends will get the benefit, and I also get the benefit (NoLimit will give me a restaurant voucher if this post gets the most visitor this month. So, would you help me?)

By continue reading this article, i assume that you agree to our deal 😉

I don’t think there are many people who actually know that Gmail has this awesome feature that has saved my life so many times (really, once upon a time I almost sent the wrong email to a client). This feature will allow you to undo and edit the email that you just sent. You can’t undo your old mail though, because this feature only gives you maximum 30 seconds timespan to undo your mail after you click the send button before it will be delivered to your recipients and you can’t take it back.

Here is how to do it:

  1. Open your Gmail account. Click the setting icon on the right side and choose setting
  2. Under the general tab, look for undo send option. Click the enable undo send optino and set the timespan according to your need.
  3. Don’t forget to click the save button at the bottom of the page.
  4. Enjoy your life

 

Well, it’s easy, right? And now, I can guarantee that there will be times in the future when the future of you will say thanks to you for spending your 30 seconds doing this thing. I think that’s all from me. Thank you for reading this article and sharing it (if you find it useful, of course, just like our deal 😉 ).

Do you know any other Gmail hack that is helpful for you? Please write it on the comment section if you know.

This post is originally published at NoLimit ID Blog

Selama Masih Merasa Bersalah

Halo, sepertinya sudah lama banget saya ngga update disini ya. Sebenarnya ada sebuah tulisan yang sekarang masih berada di draft WordPress saya dan sudah terungguk selama 3 minggu. Pesanan seseorang. Tapi karena saya masih ngga mood buat ngelanjutin tulisan itu dan tiba-tiba kepikrian buat nulis ini ya jadinya ini yang saya tulis, hehe. Maaf ya, nanti pasti aku selesaikan kok tulisan yang itu
Continue reading Selama Masih Merasa Bersalah

Terima Kasih, Pak Kamil

Perkenalkan, nama Bapak dalam foto ini adalah Mohammad Kamiluddin atau yang biasa disapa dengan Pak Kamil. Beliau merupakan PIC dari Persiapan Keberangkatan (PK LPDP) sekaligus orang yang telah memberikan banyak sekali inspirasi kepada saya selama 6 hari keberjalanan PK. Terima kasih banyak, Bapak.

Ada banyak hal yang Bapak sampaikan selama keberjalanan PK, tapi izinkan saya mengambil 3 hal saja yang menurut saya merupakan hal terpenting yang saya dapatkan selama keberjalanan PK.

  1. Integritas : penilaian tentang nilai seseorang dapat dilihat dari integritas yang dimiliki. Apakah seseorang tersebut memiliki perkataan yang sesuai dengan perilakunya, apakah seseorang mengahrgai amanah yang diberikan kepadanya, atau bagaimana seseorang menghargai waktu yang diberikan kepadanya. Integritas bisa diartikan sebagai sebuah kejujuran, namun ia sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih luas dari sebuah kejujuran.

    Ada sebuah kejadian ketika PK yang membuat saya mempertanyakan Integritas yang saya miliki, yakni ketika saya selaku salah satu PJ dari integrity sport memutuskan untuk mengakhiri waktu intgrity sport 5 menit lebih awal dari jadwal. 5 menit yang pada waktu itu saya menganggapnya “ah cuman 5 menit, gapapalah ya” hingga beberapa saat kemudian saya mengetahui bahwa bapak mempertanyaan 5 menit tersebtu di grup angkatan. Saat itulah saya bertanya dalam hati, “Seburuk inikah saya? how could i do this ?” ternyata integritas yang saya miliki tidak sebaik yang saya banggakan.
  2. Esensi: Kita akan memahami sebuah hal dengan baik ketika kita mengetahui esensi yang terkandung di dalamnya. Ketika kita mengejerkan tugas angkatan atau melaksanakan PK, kita harus tahu sebenarnya apa sih esensi dari hal tersebut? mengapa hal tersebut harus ada ? apa yang kita dapatkan dari mengerjakan hal tersebut?Pak Kamil merupakan sosok yang terkenal sering memberikan revisi terhadap terhadap apa yang kita lakukan, mulai dari konsep acara closing hingga poster publikasi. Secara kebetulan, saya menjadi orang yang bertanggung jawab atas poster publikasi dan pernah sekali berhubungan dengan Pak Kamil terkait dengan revisi poster. Jujur awalnya saya tidak mempuyai harapan banyak tehadap revisi yang akan diberikan, saya hanya berfikir “oke saya akan mengahdap dan memperbaiki apapun yang diperintahkan”.

    Ternyata saya salah.

    Bagi saya, revisi yang diberikan oleh Pak Kamil merupakan revisi yang sangat berharga. Poin-poin masukan yang diberikan sangatlah berharga, kalau diistilahkan daging semua lah, berisi. Sebagai ornag yang banyak berhubungan dengan dunia promosi, saya mengetahui dengan persis bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Kamil benar-benar berharga. Dan beliau benar-benar memperhatikan setiap detail kecil yang berdampak secara signifikan terhadap keseluruhan isi poster.

    Esensi sebuah revisi adalah perbaikan. Perbaikan yang didasarkan pada pengalaman beliau sebagai PIC selama ini. Karena esensi dari revisi merupakan perbaikan, maka kita tentu saja bisa mempertahankan argumen jika merasa bahwa apa yang kita propose lebih baik dibandingkan saran yang diberikan. Pak Kamil merpakan orang yang terbuka dan logis, sehingga saya senang dengan setiap masukan yang diberikan.
  3. Cahaya Matahari : Well, poin terkahir ini cukup berbeda dengan 2 poin sebelumnya. Jika poin sebelumnya terkait dengan sesuatu yang cukup serius, maka poin terkahir ini berkaitan dengan sesuatu yang sangat serius. “Kekurangan orang itu layaknya sebuah bintang, ada banyak sekali. Tapi cabaya bintang akan lenyap ketika Matahari telah muncul. Oleh karena itu, temukanlah Matahari pada diri seseorang untuk menghilangkan bintang-bintang yang ia miliki”.

Sebagai penutup, saya kembali ingin mengucapkan terima kasi kepada Pak Kamil atas kelancaran penyelanggaraan PK 42. Terima kasih atas pemateri-pemateri keren yang telah dihadirkan (walaupun terkadang saya tertidur sesaat karena tak kuat menahan kantuk), outbound yang menyenangkan, hinngga magic show yang super keren dari panitia PK 42. Terima kasih telah menyatukan kami semua dalam PK 42 “Ancala Diwangkara”, sebuah keluarha baru yang semoga bisa menepati janji kami sebagai penerang bangsa.

salam,
Ahmad Faiz Nasshor
Mahameru – Ancala Diwangkara

Mengapa Kita Harus Beragama?

Sebuah tulisan singkat di pagi hari


Saya suka bertanya tentang semua hal, dan salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam pikiran saya adalah mengapa kita harus beragama?

Kalau kita bertanya pada orang-orang, jawaban yang akan sering dimunculkan adalah supaya masuk surga. Tapi jawaban tersebut tidak akan masuk ke dalam pikiran orang yang tidak percaya pada agama karena tentunya mereka tidak mempercayai akan adanya surga. Surga adalah ajaran dalam agama, kalau mereka tidak percaya agama, pasti mereka tidak percaya akan adanya surga bukan?

Lalu bagaimana kita menjawabnya?

Saya menganggap Agama sebagai sebuah guidelines atau petunjuk dalam menjalani hidup ini. Ketika Allah menciptkan manusia di bumi ini, Ia menciptakan Agama sebagai sebuah best practices yang bisa diikuti agar manusia mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan? Ia, benda bernama kebahagiaan yang saat ini menjadi salah satu topik heboh karena banyaknya orang yang mempunyai uang tapi tidak bahagia. Coba anda lihat orang-orang di sekitar anda, mereka yang paling bahagia dalam hidupnya adalah orang yang mempunyai pemahaman agama yang kuat.

Tapi nyatanya saat ini banyak orang beragama yang tidak bahagia? Bener kan?

Bentar, memeluk agama dan menjalankan perintah Agama adalah 2 hal yang sangat berbeda. Orang yang memeluk sebuah agama tidak berarti bahwa ia melaksanakan seluruh ajaran dalam agama tersebut dan ini merupakan sebuah hal yang sangat wajar. Ajaran agama merupakan ajaran yang sempurna, tetapi manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Mungkin hari ini kita hanya melakukan perintah agama A,B,C , namun besok kita bisa menambahkannya dengan D,E,F dan melanjutkan dengan ajaran-ajaran yang berikutnya.

Kita sebagai manusia mempunyai jalan hidup yang berbeda-beda. Ada yang semenjak kecil sudah mendapatkan pelajaran agama yang baik dari orang tuanya sehingga bisa memahami agama dengan mudah, namun ada juga yang baru di masa kuliah ia memahami agamanya dengan baik. Tidak masalah jika kita baru mengenal ajaran agama kita, asalkan kita selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.

Lalu dimana tugas kita?

Tugas kita adalah untuk selalu mengingatkan teman-teman kita yang masih belum memahami agama dengan cara yang baik. Bukan, kita  bukan mengingatkan karena ingin dikenal sebagai orang alim, tapi kita mengingatkan karena kita ingin agar hidup teman kita tersebut menjadi lebih baik.

Apakah anda pernah membaca sebuah artikel atau buku yang manfaatnya begitu banyak bagi anda sehingga anda begitu bersemangat ketika merekomendasikan buku atau bacaan itu kepada orang lain? Saya menganggap seperti itulah seharusnya yang terjadi ketika kita mengingatkan teman kita. Kita merasakan manfaat yang begitu banyak dari agama sehingga kita ingin teman kita yang lain merasakan hal yang sama.

Emang lu ngerasain apa is?

Sini lah kalau mau cerita-cerita, . Bebas kok kalau mau hubungin gw 😀

 

Bandung, 3 September 2015

Sumber gambar : 1

Kaskus, Apa yang Terjadi Denganmu?

Sekitar seminggu lalu, untuk pertama kalinya saya mengetahui bahwa Kaskus telah menjalin kerjasama dengan cliponyu, sebuah website yang berisikan livestreaming cewek/cowok menarik layaknya seorang penyiar radio. Pada mulanya, saya tidak percaya dengan yang saya lihat dan mengaggap mungkin itu adalah spam, namun setelah saya membuka Kaskus dengan komputer teman dan menemukan hal yang sama, saya baru menyadari bahwa keberadaan cliponyu di Kaskus memang disengaja. Disaat itu saya langsung berfikir, “Oh kaskus, haruskah kau sampai melakukan hal seperti ini?”
Continue reading Kaskus, Apa yang Terjadi Denganmu?